Padang – Rombongan Komisi V yang dipimpin oleh Sigit Sosiantomo melakukan tinjauan langsung terhadap pembangunan pengendali banjir dan sedimen (cek dam) Batang Kuranji segmen tengah di Kota Padang (28/2).
Pembangunan cek dam ini bertujuan untuk mengendalikan banjir bandang dan sedimentasi pada Sungai Batang Kuranji. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku Ditjen SDA, Dwi Sugianto, ketika mendampingi rombongan Komisi V. Selain itu, Dwi juga mengatakan bahwa diperlukan kerjasama secara simultan antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai terkait pengadaan lahan yang saat ini menjadi polemik dan berupaya keras meyakinkan masyarakat sekitar bahwa program ini dapat membawa manfaat yang cukup besar untuk masyarakat sekitar. “Sumatera Barat termasuk dalam daerah yang rawan bencana terutama gempa, sehingga pilar pengendalian daya air harus lebih dikuatkan.” tambah Dwi.
Kepala BWS Sumatera V, Faliansyah, yang juga turut mendampingi rombongan Komisi V menambahkan bahwa pembangunan cek dam Batang Kuranji dilakukan dalam 3 fase.
Fase pertama yang saat ini sedang dijalankan dan memasuki tahun anggaran terakhir yaitu pembangunan 5 buah cek dam dan 2 buah groundsill untuk menjaga dasar sungai. Biaya pembangunan cek dam yang memiliki panjang 2,2 km dan lebar 35-75 m ini yaitu sekitar 238,4 miliar rupiah. Progress pembangunan saat ini mencapai 75%.
Fase kedua tahun ini sedang dalam proses lelang. Pada fase kedua ini akan dibangun 7 cek dam di sebelah hulu dengan biaya sekitar 246 miliar rupiah yang dilaksanakan selama 4 tahun anggaran. Fase terakhir yaitu pekerjaan segmen hilir untuk menangani banjir akibat anak-anak sungai dari Batang Kuranji yang ditargetkan selesai pada tahun 2020. (Nov)